Maklum baru belajar nih wkwk..
By: Divaa Prameswary
"Cermis" Cerita Misteri
Pemeran: Bagas, Cindai
"ANAK PEREMPUAN YANG MISTERIUS"
"Kondisi kamu drop, kamu harus banyak istirahat dan menjalani rawat inap selama 3 minggu di rumah sakit ini." Dokter berbicara pada Bagas yang sedang terbaring lemah dengan wajah pucat.
Huffhh.... Bagas menghela nafas.. Bagas tidak mau menginap dirumah sakit. Karena menurut Bagas rumah sakit adalah tempat yang paling membosankan. Dan makanan di rumah sakit juga tidak enak. Bagas juga punya alasan lain. Karena katanya di rumah sakit itu biasanya banyak hantunya. Hiiiii...
Makanya Bagas tidak mau kalau harus menginap dirumah sakit. Bagas memiliki banyak alasan agar dia tidak rawat inap di rumah sakit. Tetapi mau tidak mau, Bagas tetap harus menjalani rawat inap di rumah sakit, agar ia lekas sembuh. Bagas selalu merengek pada suster yang merawatnya agar ia di bolehkan pulang. Tetapi, suster tidak mengizinkan. Bagas sangat bete dan kesal!
Hari kedua, setelah Bagas makan pagi. Bagas merasa bosan, lalu dia meminta suster untuk mengajaknya jalan2 di daerah rumah sakit dengan menggunakan kursi roda. Karena suster kasihan, akhirnya suster mau menemani Bagas jalan2.
Saat Bagas sedang menyusuri lorong2 rumah sakit. Tiba2 saja ada pasien yang harus segera di tangani, karena memiliki luka yg sangat parah akibat kecelakaan dan harus di bawa ke UGD. Lalu suster yang membawa Bagas, izin pergi. "Dek, suster tinggal dulu ya. Suster harus membantu menangani pasien gawat. Jangan kemana2 ya." Kata Suster itu.
"Oke sus!" Jawab Bagas semangat.
Bukannya Bagas sedih karena di tinggal sendiri. Bagas malah sangat senang, karna bisa jalan2 sepuasnya.
Sementara itu, tiba2 saja kepala Bagas mendadak sangat pusing. Lalu Bagas segera beranjak dari tempatnya. Dan segera menuju ke ruangannya. Tetapi, sebelum Bagas naik ke kasur, karena sudah tidak sanggup menahan sakitnya. Bagas pingsan di kursi roda.
"Hei, bangun.." Ada suara seseorang anak perempuan yang sangat lembut, membangunkan Bagas. Bagas perlahan membuka matanya. Dia melihat bayangan perempuan itu samar2. Perempuan itu menggunakan dress putih yang sederhana, yang terlihat sangat Anggun. "Kamu siapa?" Tanya Bagas sambil memegang kepalnya yang masih pusing. Perempuan manis itu tersenyum. Ia memperkenalkan dirinya. "Namaku Cindai." Senyum Cindai dengan ramah. Jidat Bagas mengkerut. Bagas memperhatikan Cindai dengan seksama. Bagas bingung, siapa Perempuan itu. Karena, Bagas tidak memiliki teman sepertinya dan juga tidak pernah bertemu sebelumnya.
"Namamu Bagas, kan?" tanya Cindai dengan senyum manisnya. Bagas terkejut. Bagas tambah bingung. Darimana Perempuan itu tau nama Bagas. Padahal sebelumnya mereka belum kenalan. Boro2 kenalan, bertemu saja belum pernah. Benar-benar perempuan yang misterius! "Hei, darimana kamu tau namaku?" Tanya Bagas heran. Cindai tersenyum lagi. "Aku menanyakan namamu pada suster, hehe." Jawab Cindai dengan tertawa kecil.
Bagas hanya menganggukkan kepalanya. Bagas melongo memperhatikan paras Cindai. "Hei?? kok bengong? ada apa?" Tanya Cindai heran memperhatikan tingkah laku Bagas. "Eh? gakpapa kok hehe." Balas Bagas sambil menggarukan kepalanya.
"Eh kenapa kamu mengunjungiku disini? Untuk apa?" tanya Bagas penasaran dengan tatapan tajam pada perempuan itu, alias Cindai. "Ehh.. Tidak apa2.. Aku hanya mendapat bisikan, untuk mengunjungimu. Ternyata kamu anak yang baik hehe." Balas Cindai dengan malu2 dan wajah memerah. "Bisikan? Bisakan apa ? Bisikan hantu? hahahaha.. Aku hanya bercanda." Ucap Bagas bercanda dengan tertawa lebar. "Hahaha kamu ini selain baik ternyata lucu ya hehe." ucap Cindai malu2.
***
Setiap hari, Cindai selalu mengunjungi kamar Bagas, untuk sekadar menemani dan makan bersama, serta menyuapi Bagas yang lemah dan tidak sanggup untuk menyuap nasi. Sesekali, Cindai suka memperhatikan Bagas ketika Bagas sedang tertidur pulas. "Ketika Bagas tidur, manis sekali." Ucap Cindai sambil memperhatikan wajah Bagas.
Hari ke hari terus berlalu. waktu terus berlalu. Bagas dan Cindai sangat dekat. Sudah seperti Sahabat bahkan seperti pasangan yang sedang saling jatuh cinta. Ternyata, bayangan Bagas selama ini tentang rumah sakit yang membosankan itu hanya untuk sebagian orang, tidak termasuk Bagas. Bagas sangat menikmati hari2nya bersama Cindai. Mereka sering berjalan2 dan bermain di taman rumah sakit.
Cindai suka bernyanyi untuk menghibur Bagas, agar Bagas tidak merasa bosan. Cindai itu anaknya baik, lucu, manis, perhatian. Bagas sangat bahagia bisa bertemu dengan Cindai. Sampai2 dia lupa dan tidak mempedulikan orang tuanya yang tidak pernah menjengkunya.
"Cin, suara kamu bagus sekali. kamu memiliki bakat yang indah, yang di berikan Tuhan untukmu." Ucap Bagas terkagum kagum dengan suara indah Cindai. "Iya aku sangat bersyukur memiliki bakat dari Tuhan." Balas Cindai sambil tersenyum.
Waktu terus berlalu, tidak terasa sudah 2 minggu berlalu. 1 minggu lagi adalah yang dinanti2kan Bagas, karena dia sudah bisa pulang. Tetapi, tiba2 saja Cindai menghilang tidak memberi kabar. Bagas sedih, karena Cindai meninggalkannya.
Semenjak menghilangnya Cindai. Bagas jadi jarang makan. Suster yang merawatnya sampai kewalahan menangani Bagas. Suster juga sedih dan khawatir melihat Bagas yang sering murung. "Dek, ayo dong makan. Katanya mau cepet pulang?" ucap suster mencoba untuk membujuk Bagas. "Gak sus, Bagas gak napsu. Ucap Bagas dengan suara lesu tak bersemangat.
Bagas menjalani hari-harinya dengan tidak semangat. Saat suster mengajaknya jalan2 juga Bagas tidak mau. Sejak saat itu, Suster yang setia itu mencari tahu sebab akibat yang membuat Bagas menjadi tidak semangat, murung dan tidak napsu makan.
Dengan lembut, suster mencoba menanyakan mengapa Bagas menjadi berubah tidak seperti biasanya. Suster terdiam sesaat, dia tidak enak menanyakan ini kepada Bagas. Tetapi suster itu akhirnya bicara. "Apa yang terjadi denganmu Bagas? apa yang membuatmu seperti ini?" Tanya suster. "Sus, apa suter melihat anak perempuan yang berambut panjang dengan poni serta suka mengenakan dress putih? Selama ini dia selalu menemaniku, tetapi tiba2 saja anak itu menghilang. Aku kesepian. Aku merindukan dia" Kata Bagas sedih. "Oh jadi karena itu masalahnya. Ok, nanti akan suster cari tau anak itu. Tapi Bagas harus makan ya?" Kata suster meyakinkan. "Oke, tapi aku mau bukti ya sus, bukan janji." Kata Bagas tak yakin.
Di suatu malam, Bagas sedang tertidur di kamar, tiba2 saja Bagas terbangun. Dia melihat sosok perempuan yang berada di kamarnya, tetapi hanya terlihat belakangnya. Perempuan itu menggunakan baju putih! jangan2 hantu!! Bagas teriak memanggil perempuan itu. "Cindaiiii... Cindaii... jangan pergi...." Dan...... Bagas terbangun. Ternyata Bagas sedang bermimpi.
5 hari sebelum Bagas boleh pulang dari rumah sakit, tiba2 saja ada seorang anak perempuan manis mengenakan dress putih yang menghampirinya. Iya. perempuan itu, Cindai. Cindai kembali, setelah lamanya menghilang begitu saja. Bagas sangat kesaaaal dengan Cindai.
"kamu kemana aja? selama ini aku selalu menunggu kamu, tapi kamu tidak kembali. mengapa kamu tiba2 menghilang?" tanya bagas heran sambil menunjukkan ekspresi kesalnya. "maaf selama ini aku menghilang. Karena aku harus menyelesaikan tugasku. Aku gak maksud untuk tidak ngabarin kamu." Balas Cindai gugup dengan merasa bersalah. "Yasudah, aku mengerti. Kita bisa kan seperti dulu? Ok?" ucap Bagas tersenyum.
Selama 4 hari Bagas dan Cindai selalu bersama, bermain bersama, bercanda bersama. Seharian mereka berduaan, sangat mesraaaaaaaa. Ketika hari ke 5. Sebelum Bagas pulang kerumahnya. Dia menghabiskan sisa waktunya bersama Cindai, berdua. "Cin kita ke taman rumah sakit yukkk." Ajak Bagas semangat. "Ayukkkk." Balas Cindai dengan malu2. "Hei, kamu tunggu sini ya, aku mau beli sesuatu dulu. jangan kemana2." Ucap Bagas. "okeee." balas Cindai.
Bagas membawakan 2 es krim untuk mereka berdua. Lalu Bagas memberi 1 es krim untuk Cindai. "Ini eskrim Coklat, buat kamu yang hitam manis, hahaha.." Goda Bagas sambil tertawa geli. "Halahhh kamu bisa aja sih hehe." Ucap Cindai salting. "Ihhh Bagas kamu jail ya, jangan peperin es krimnya ke mukaku dong, kan kotor." Ucap Cindai sambil cemberut. "Hehehe.. Piss yooo. Eh ya Cin. boleh aku ngomong sesuatu?"Ucap bagas serius.
"Apa itu gas?" Tanya Cindai penasaran. "Kamu mau gak jadi pacarku? Selama ini kan kita selalu bersama. Aku sayang sama kamu." Ucap Bagas dengan mata berbinar-binar. "Hmm.. Maaf Bagas, tapi aku tidak bisa." Ucap Cindai sambil memegang tangan Bagas. "Kenapa? kamu gak sayang aku?" Tanya Bagas kecewa. "Bukan. Ada sesuatu hal, yang tidak bisa kamu tahu. Maaf ya." Balas Cindai, tiba2 saja Cindai pergi dengan lari dan meninggalkan Bagas disana. Anting sebelah yang digunakan Cindai terjatuh. Lalu Bagas mengambil anting itu dan menyimpannya.
Setelah kejadian itu, Cindai tidak menampakkan dirinya lagi. Bagas sudah pulang dari rumah sakit. Tetapi, keesokan harinya Bagas mengunjungi ke rumah sakit. Siapa tau ia bertemu dengan Cindai. Tetapi, tidak ada tanda2 Cindai disana. Tak disangka. Bagas bertemu dengan suster yang dulu selalu setia untuknya. Mereka saling berpelukan. "Susterrrrrr." teriak bagas memanggil suster sambil memeluknya.
"Hei bagas, suster kangen sama kamu." Ucap Suster sambil membalas pelukan Bagas. "ngomong2. Suster ingin memberi tahukan sesuatu. Mungkin ini membuat kamu terkejut dan tidak percaya." Ucap suster dengan wajah serius dan gugup. "Apa itu sus?" Tanya Bagas.
"Anak perempuan yang kamu bilang pada suster itu ternyata adalah pasien yang waktu itu masuk UGD, pasien gawat yang habis mengalami kecelakaan. Dialah anaknya. Tak lama kemudian perempuan manis itu meninggal... Suster juga kaget mengetahui hal ini." Kata Suster dengan suara yang gemetar. Bagas hanya terdiam dan tak bergerak. Tiba2 anting sebelah Cindai yang Bagas pegang, terlepas dari genggamannya.
NAH LO?????? BERARTI CINDAI ITU..................................
0 komentar:
Posting Komentar